= SUASANA KOPI =
NGOPI
” ngo – BROL pi – NTAR ”
( Alternatif positif meminimalisir
potensi buruk generasi masa kini )
====================================================
Beberapa tahun terakhir,indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat penikmat kopi cukup tinggi,terlihat dari ramainya beberapa tempat² yang menyediakan minuman
” non alkohol ” ini,mulai dari warung warung sederhana,kaki lima,kedai,cafe² yang khusus memang menyediakan tempat atau sarana bagi para penikmat kopi untuk menghabiskan waktu dan menikmati waktu luang dengan segelas kopi,
Dan bicara tentang ini (kopi),
Kopi memang memiliki cara tersendiri dengan cita rasa dan ke-khasan nya,menciptakan ketergantungan positif pada mereka yang saya sebut saja
” Para Penggiat Kopi “,selain sebagian besar penduduk indonesia bisa di kategorikan “memang” sebagai penikmat kopi sejak sebelum indonesia merdeka,hingga sekarang kopi menjadi seperti sebuah “Trend” wajib yang tak lepas dalam ke-seharian generasi di era ini,
Yang menarik buat saya dan menggelitiki hati sampai pada rasa ingin membuat sebuah tulisan dengan kopi sebagai judul yang saya angkat dalam artikel ini hingga akhirnya proses membuat saya menulisnya juga adalah,
Dari yang saya amati,saya perhatikan dan saya pelajari dalam keseharian di beberapa tempat,
Kopi seperti memiliki pengaruh tersendiri terhadap para penggiatnya dalam artian “POSITIF” menurut saya,seperti memiliki sebuah metode pendekatan atau semacam kemampuan pengendalian yang sekaligus menjadikan nya sebagai bagian dari rutinitas sebagian banyak orang dalam segala aspek kehidupan,
” Prestasi yang cukup membuat saya angkat topi pada kopi ”
Ia mampu menciptakan sebuah suasana,menjadi sumber kehangatan para pemburu bahagia,sarana pendekatan emosional dalam silaturrahmi,sampai menjadi sebuah sarana meretas ke-penatan para pengusaha dan kaum elite setelah seharian penuh tenaga dan pikiran mereka terkuras ambisi,prestisi demi menjaga eksistensi sebuah usaha mereka atau yang biasanya terlihat di kota kota besar kopi adalah alternatif yang tepat untuk di nikmati sembari membicarakan kelangsungan sebuah bisnis,

Tapi tentu saja beberapa tempat memiliki masyarakat atau orang orang dengan cerita dan kebiasa’an “ngopi” masing masing,
Itu pasti,
Selain itu kopi di dekatkan dengan beberapa Filosofi sesuai jenis dan rasanya,dalam beberapa literatur,buku,tulisan dan karya² lainnya yang saya baca juga kutipan beberapa adegan dalam film “Filosofi kopi”,
Seperti misalnya,
@ kopi Instant
Banyak dan berbagai toko pasti menjual yang namannya kopi instan,
Dengan caranya yang mudah yaitu hanya menggunakan air panas untuk menyeduhnya,
(Saking instan nya)
“Tinggal di seduh saja”
Filosofinya :
Penggemar kopi instan itu adalah orang yang terburu-buru,dan biasanya ingin segala sesuatu cepat dan segera,tanpa perlu bersusah payah,
Tetapi baginya waktu adalah hal yang harus dihargai,
@ Expresso
Warnanya yang hitam dan aroma kopi yang yang sangat kuat,dibuat langsung dari biji kopi dengan menggunakan kadar air yang sangat sedikit,
Berkat teknologi mesin dari Italia,kopi yang dikenal pahit ini diolah dalam waktu yang singkat dan memakai gelas kecil yang biasa ada di restauran-restauran terkenal,
Filosofinya :
Penggemar kopi yang satu ini menyukai pengalaman yang menjanjikan,keras,dan penuh tantangan,
Biasanya penggemar espresso adalah orang yang kreatif,
@ Cappuccino
Kopi yang disajikan dengan keindahan dan kelembutan ini merupakan perpaduan kopi espresso dan susu yang menghasilkan warna coklat mirip pakaian para biarawan capuchin, Cappuccino adalah kopi yang paling banyak di sukai para “penggiat kopi” karena keindahan dan aromanya yang wangi,
Filosofinya :
Penggemar kopi cappuccino adalah orang yang santai dan tidak terburu-buru, Kehidupan baginya seperti menikmati cappucino,ringan namun tetap nikmat,
@ Kopi non Caffein
Kopi memang menganduh zat berbahaya yang bernama kafein,
Tetapi perlu kalian tahu bahwa terdapat kopi yang tidak memiliki kafein,
Ini biasanya di konsumsi oleh orang-orang yang suka aroma kopi tapi takut akan kafeinnya,
Filosofinya :
Penggemar kopi non kafein ini biasanya dia sangat mengutamakan kesehatan di banding apapun,
Dia akan sangat takut untuk mengambil resiko,
@ Kopi giling
Ada yang menyukai kopi hasil gilingannya sendiri,biasanya di sebut kopi giling, Biasanya penyuka kopi giling akan membeli biji kopi dan di olah sendiri dengan gilingannya,karena dia menganggap lebih nikmat pembuatan di mulai dari awal,
Filosofinya :
Penggemar kopi giling biasanya dirinya selalu ingin mengerjakan segala sesuatu sendiri dan tidak mau di ganggu oleh siapapun,
Bisa pula diartikan,dia tidak mudah percaya pada orang lain,
Itu beberapa Filosofi kopi dari beberapa jenis kopi yang sering di konsumsi,
Ada penggalan kalimat dalam film “filosofi kopi” yang lebih kurang seperti ini,
” Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu,Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat,kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan ”
Dee Lestari,
Filosofi Kopi,
Untuk melengkapi artikel yang saya tulis ini,tentang kopi dan penggiat nya,saya juga perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan kopi,
Seperti,tingkat penggiat kopi di indonesia,industri dan tinjauan kesehatannya,
* PENJELASAN DAN TINJAUAN KESEHATAN TENTANG MENGKONSUMSI KOPI*
Sekarang,
Ada banyak,bahkan puluhan lebih tempat yang menyediakan kopi dengan nama dan aneka jenis serta keragaman rasa juga ke-khasan nya,misalnya di indonesia kita mengenal jenis kopi seperti,
kopi lelet identik dengan Lasem,kopi kothok dari Blora,kopi jos dari Solo,Ada pula kopi tarik khas Aceh dan inovasi terkini berupa kopi walet di Kendal,
Di kota malang,tepatnya di depan terminal landung sari,ada sebuah kedai dengan nama “Garasi” ,di sini kopi yang biasa dan paling sering di konsumsi oleh penggiat kopi namanya “KSM (Kopi susu manis),
Setiap tempat atau kedai kopi saya pikir memang memiliki racikan kopi tersendiri yang sekaligus menjadi identitas mereka agar mudah dan gampang di ingat,
Dalam sebuah forum loka karya wirausaha (Intrerpreneur workshop) di muat dalam sebuah artikel yang pernah saya baca,
Seorang wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI),
Moelyono Soesilo memproyeksikan, konsumsi kopi Indonesia dan negara-negara penghasil kopi lainnya akan meningkat dari 15% menjadi 25% pada tahun 2020 nanti,
Tren peningkatan konsumsi kopi ini belum di imbangi dengan peningkatan produksi kopi dalam negeri,
Saat ini,
dengan jumlah penduduk 255 juta jiwa, Indonesia berada di tingkat konsumsi 4-5 juta karung per tahun,atau sekitar 300.000 ton,
Angka ini kontras dengan Jepang,
yang meski tidak memproduksi kopi,tapi tercatat menjadi “negara tradisional pengkonsumsi kopi”
dengan tingkat konsumsi sebesar 7,5 juta karung per tahun,dengan jumlah penduduk 126 juta jiwa.
Menurut Moelyono Soesilo,
profil piramida penduduk di dominasi oleh kelompok muda yang di miliki oleh Indonesia merupakan hal besar bagi peningkatan konsumsi kopi di Indonesia, Ia menambahkan,potensi pertumbuhan minum kopi juga di dukung oleh kondisi demografis masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.,
“ Muslim kan nggak minum alkohol, Ngumpul,ngobrol sama keluarga,
itu kan di kafe resto buat minum kopi” jelas Moelyono Soesilo,pada forum lalu, “Itu yang akan dapat meningkatkan konsumsi”,
Tandas moelyono pada forum yang bertema kan “mengulas potret dan potensi indutri kopi indonesia” yang di adakan di Universitas Dian Nusantara (UDINUS) semarang itu,
Saat ini,tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia bertumbuh sekitar 5-6% per tahun,
Namun pertumbuhan konsumsi ini tidak di imbangi pertumbuhan produksi kopi, yang besarnya hanya 1-2% per tahun,
Untuk mengimbangi kebutuhan kopi dalam negeri,pemerintah masih harus melakukan impor kopi dari negara-negara tetangga penghasil kopi seperti Vietnam, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa tingkat impor kopi olahan rata-rata naik 4% per tahun,
“Kenapa naik?
Karena harganya yang bersaing dan produktivitas di Vietnam tinggi,
tentu dia produksi kopi yang lebih murah, ujar Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian,
Ir. Panggah Soesanto,dalam pembukaan acara “it’s Coffee day” Sabtu kemarin,
“Padahal Vietnam pendatang baru”,
Moelyono Soesilo mengamati, pertumbuhan konsumsi kopi dalam negeri sebesar 5-6% ini tidak serta merta memengaruhi penyerapan hasil produksi kopi Indonesia,
Dari 300.000 ton kopi yang dikonsumsi masyarakat indonesia,baru sekitar 40% nya yang berasal dari olahan kopi Indonesia,
Sementara produksi kopi Indonesia terdiri dari jenis kopi robusta dan arabika,selera peminum kopi Indonesia masih berkutat di sekitar kopi robusta dan tubruk,
Moelyono Soesilo memaparkan, mayoritas kopi “spesial” dengan identitas geografis spesifik yang dihasilkan pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Papua, dan Sulawesi, merupakan jenis kopi arabika,
Daerah-daerah yang tercatat sebagai penghasil kopi di Indonesia antara lain adalah Sumatera dengan kopi Mandailing, Gayo, Lintong, Takengon, Sidikalang,
Jawa dengan kopi Preanger dan Malabar, Papua dengan kopi Wamena beserta Sulawesi dengan kopi Toraja Kalosi, Tidak ketinggalan,Bali dengan Bali Kintamani dan Flores dengan Flores Bajawa dan Manggarai,
(Moelyono tak menyebutkan
“kopi tambora”),entah mungkin beliau lupa atau belum pernah menikmatinya,kopi yang berasal dari daerah NTB tepatnya daerah Dompu itu juga memiliki cita rasa yang khas tapi mungkin “marketing” nya masih kurang,

Selain kopi tubruk yang identik dengan sensasi pahit ala robusta,
lidah masyarakat indonesia juga telah mulai akrab dengan tren “white coffee” yang mulai populer sejak tahun 2010,

“Sebenarnya White coffee itu kan
se-sederhana sederhananya kopi,hanya
gula & krimer”
ujar Moelyono Soesilo,
“Tapi Marketingnya bagus”,
Tren minum kopi (ngopi) semakin menunjukkan geliatnya seiring dengan kesibukan dan padatnya tingkat aktivitas manusia di perkotaan,
Terbukti,hal itu ditandai dengan semakin menjamurnya kedai kopi baru yang menawarkan sensasi ngopi yang berbeda di Jakarta,
Kegiatan tersebut ternyata juga tengah di gandrungi oleh Marketing Manager Glaxo Smith Kline Indonesia (GSK) Oral Health,
Lody Lukmanto,bahkan ia sengaja meluangkan sebagian waktunya di akhir pekan secara khusus untuk sekadar berburu tempat ngopi yang spesial,
Lody mengaku,berburu tempat ngopi merupakan bagian dari “ritual” waktu untuk diri sendiri (Me time),
Ia tidak memungkiri bahwa kegandrungannya itu di pengaruhi oleh tren anak muda saat ini yang lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah pada akhir pekan,
Anak muda masa kini sudah berubah di bandingkan dengan sebelumnya,
Saat ini,sudah mulai jarang anak muda yang suka “clubing” dan menurutnya, mereka lebih merasa enjoy untuk menikmati kopi yang enak,
Sebab hal tersebut bisa di lakukan sambil membaca buku atau sekedar main game untuk lebih menikmati hidup,
“Bagi saya,me time itu bisa di dapatkan ketika ngopi,karena setiap hari sudah bekerja lebih dari sembilan jam,
Saya itu biasanya berangkat kerja jam enam pagi dan pulang jam delapan malam,
Jadi,akhir pekan itu merupakan me time,waktu yang di tunggu tunggu ungkap Lody kepada Investor Daily di Jakarta,belum lama ini.
Dia mengaku sangat suka jenis minuman kopi khas Italia,cappucino,
Tak heran,apabila pada setiap perburuan lokasi ngopi,
Lody selalu memesan kopi favoritnya tersebut,
Meski hanya memesan jenis yang sama, ia mengaku mendapatkan sensasi rasa kopi yang berbeda di setiap lokasi di datanginya,hal itu bisa terjadi karena setiap tempat untuk meminum kopi memiliki komposisi racikan dan sang pembuatnya yang berbeda,

Al hasil,dia tidak pernah bosan dengan jenis minuman kegemarannya tersebut, Soal tempat ngopi,
Lody mengaku sangat menyukai beberapa lokasi,di antaranya Tanamera yang terletak di Thamrin City Office Park, Giyanti Coffee di Jalan Surabaya,
dan Common Ground di Citywalk Jakarta, Tiga tempat favoritnya itu mampu memberikan sensasi ngopi yang berbeda, terlebih karena merupakan spesialisasi kedai yang hanya membuat kopi yang enak,
Tidak hanya itu,
mereka juga menyajikan kopi yang sangat autentik dengan rasa Indonesia, Bahkan,beberapa di antaranya hanya buka pada Rabu sampai Sabtu dengan jam buka yang terbatas,
Hal tersebut terlihat kalau mereka memang juga merupakan hobi menikmati kopi,
papar lajang kelahiran Jakarta 16 September 1982 ini.,
* TINJAUAN KESEHATAN
Buat kamu yang suka banget minum kopi,ada beberapa hal yang harus lebih kamu perhatikan terkait dengan kegemaran kamu,
Generasi remaja zaman sekarang,atau yang akrab disebut dengan generasi milenia memang terkenal suka sekali sama yang namanya minum kopi, Generasi ini mulai minum kopi di usia yang lebih muda di bandingkan generasi sebelumnya,
Bahkan,permintaan kopi di Amerika Serikat yang merupakan peminum kopi terbesar di dunia saat ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa,
Penyebab salah satunya adalah karena generasi anak muda zaman sekarang atau generasi milenia sangat menggemari minuman yang satu ini,
Lalu kira-kira kenapa generasi milenia suka banget minum kopi?,
Salah satu penyebabnya,
mungkin di karenakan karena generasi ini mulai minum kopi di usia yang lebih muda dari generasi sebelumnya,
Milenia atau generasi yang lahir setelah tahun 1995,mulai minum kopi di usia sekitar 14,7 tahun,
Sebagai perbandingan generasi yang lahir di tahun 1982 baru mulai ngopi saat berusia sekitar 17,1 tahun,
Lalu,
amankah mulai minum kopi dari usia yang sedemikian dini bagi kesehatan?
Efek jangka panjang konsumsi kopi pada remaja memang masih belum diketahui,
Tetapi ada potensi dampak kesehatan akut yang mungkin di akibatkan karena kebiasaan minum kopi di usia remaja ini, kata Marci Clow.MS,RDN seorang ahli gizi dari Rainbow Light,
Salah satu efeknya adalah kualitas tidur yang akan menjadi sedikit terganggu, Kafein dalam kopi dapat mempengaruhi kualitas tidur yang tentu sangat penting buat perkembangan otak dan pertumbuhan remaja,
Kekurangan tidur bisa berdampak pada fungsi tubuh yang menjadi tidak sempurna di masa depan,
Selain itu,
terlalu banyak asupan kafein pada sejumlah orang justru dapat memperparah perasaan stress,
galau dan rasa cemas yang sering di alami oleh remaja ketika memulai minum kopi di usia yang lebih muda, kemungkinan buat menjadi kecanduan juga semakin terbuka,
Mayoritas riset terhadap ketergantungan kafein di lakukan pada orang dewasa, Tetapi jika kita mulai minum kopi di usia remaja,anda mungkin mengalami ketergantungan lebih dini,
kata Clow.,
Kalau sudah terlanjur kecanduan,tidak minum kopi bisa bikin kamu sulit berpikir, mudah marah,hingga sakit kepala yang bisa berlangsung beberapa hari,
Bahkan gejala ini bisa jadi lebih parah atau juga tidak pada sejumlah orang,
Di karena kan,
Kopi memiliki efek yang berbeda-beda terhadap setiap orang,
Ada yang membutuhkan 1 gelas saja untuk membuat tubuh terjaga sepanjang hari,namun ada yang sebaliknya,
Tak cukup minum segelas kopi saja untuk membuat mata melek dan badan lebih segar.,
Ternyata,
ada alasan ilmiah di balik hal tersebut, Tim peneliti mengungkap dengan melakukan penelitian terhadap DNA 1.200 orang di Italia dan 1.700 orang di Belanda,
Studi tersebut di publikasikan dalam Sciecntific Report edisi Agustus 2016, seperti di lansir laman Metro,
Di dalam tubuh manusia terdapat gen yang di sebut PDSS2,yang memiliki peran besar dalam metabolisme kafein,salah satu kandungan utama dalam kopi,
Orang dengan gen PDSS2 kuat ternyata tak butuh minum bercangkir-cangkir kopi karena kafein di cerna dengan kecepatan stabil,
Ini membuat mereka tak perlu berkali-kali “mengisi ulang” kafein untuk membuat tubuh segar,
Sementara orang dengan gen PDSS2 lemah,sebaliknya Kafein di cerna terlalu cepat yang membuat mereka butuh mengkonsumsi kopi lebih banyak.,
Kopi termasuk dalam minuman yang memiliki banyak penggemar,
Bagi para pencinta kopi,secangkir kopi di pagi hari adalah hal yang wajib ada, Walau tak semua orang tahan dengan efek kafein,tetapi beberapa penelitian menyebutkan kebiasaan minum kopi bisa menurunkan risiko diabetes melitus,
Berikut adalah beberapa penelitian yang bisa menguatkan alasan Anda untuk menikmati secangkir kopi,
1. Membantu mencegah multiple Sclerosis
Studi baru yang membandingkan antara orang yang terkena multiple sclerosis dengan orang yang sehat,ditemukan bahwa seseorang yang tidak pernah mengonsumsi kopi memiliki risiko 1,5 kali lebih besar terkena penyakit parkinson dan Alzheimer,
Ada banyak senyawa dalam kopi yang dapat memberikan kontribusi,
terang Ellen Mowry MD,dari Johns Hopkins Medicine,
Kafein dapat melindungi dari penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer, Menariknya,hal tersebut tidak memengaruhi fungsi sel-sel kekebalan di otak,tetapi memiliki dampak pada bagian tertentu yang mungkin memicu kedua penyakit tersebut,
2. Menurunkan resiko jenis kangker kulit yang berbahaya
Sebuah penelitian yang di rilis pada Januari 2015 menemukan bahwa orang yang minum empat cangkir kopi sehari memiliki resiko 20 persen lebih rendah terkena melanoma,bentuk kanker kulit paling mematikan,
Walau begitu,cara paling efektif mencegah kanker kulit adalah mengurangi paparan berlebihan sinar ultraviolet,menggunakan tabir surya dan menghindari proses tanning,
(Jadi bukan berarti bebas berjemur di bawah sinar matahari sambil menyeruput kopi akan menghindarkan Anda dari risiko kanker kulit)
3. Kopi di kaitkan dengan rendahnya resiko kanker payudara
Meski dalam penelitian di Swedia di temukan bahwa wanita yang rajin minum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara,tetapi para peneliti menggaris bawahi bahwa faktor gaya hidup sehat juga jadi penentu,
4. Mencegah kematian
Kopi memang tidak bisa menangkal kematian selamanya (permanen),
Tetapi,dalam sebuah studi besar dari 400.000 orang Amerika yang berusia 50 atau lebih menunjukkan,peminum kopi secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dalam periode penelitian yang di lakukan selama 13 tahun terakhir,
Semakin banyak kopi yang dikonsumsi, maka akan semakin rendah risiko kematian,
Sebuah studi sebelumnya di Annals of Internal Medicine,yang di ikuti oeh orang yang berusia 18 atau 24 tahun, menemukan hubungan yang sama,
5. Meningkatkan kemampuan olahraga
Dalam sebuah penelitian kecil yang di publikasikan tahun lalu,para pe-sepeda melaporkan bahwa satu jam latihan yang mereka jalani jauh lebih menyenangkan dan tidak menyulitkan setelah mereka menelan kafein di bandingkan plasebo, Ini karena adanya zat tertentu dalam kopi yang memiliki efek meningkatkan rasa gembira,
Kafein juga meningkatkan performa atletik,
Meski demikian,di ketahui bahwa minum kopi yang dicampurkan krim,gula atau bahkan cokelat,bisa menambah kalori dengan cepat,
Karenanya batasi gula tambahan dalam kopi,
Bukankah akan lebih nikmat jika kita menikmati kopi tanpa campuran apa pun,
* FAKTANYA
Dari sejumlah penelitian terkait tentang perkembangan dan meningkatnya jumlah ” penggiat kopi ” di berbagai kota lebih khusus nya indonesia juga tinjauan kesehatannya,
Mengkonsumsi kopi yang sekarang sekaligus telah menjadi sebuah trend generasi milenia,adalah sebuah hal “POSITIF” yang tergantung bagaimana mata menilainya dengan nilai apapun,seperti di katakan dalam penjelasan di atas,bahwa beberapa tahun terakhir jumlah generasi yang sebelumnya lebih menyukai gaya hidup hedonis ala kebarat baratan,seperti menggandrungi tempat² Clubing,mengkonsumsi alkohol,sedikit demi sedikit telah bergeser jumlah peminat nya kepada kopi,
Ini juga berarti bahwa tak sedikit generasi yang sudah membiasakan yang benar,membiasakan gaya hidup yang lebih simple dengan hanya duduk menikmati kopi,sembari berdiskusi,berbincang bincang tentang beberapa hal positif yang di agendakan,menyelesaikan tugas kuliah misalnya di sebuah kedai sederhana menikmati menu kopinya yang khas “plus” dengan akses internet yang sekarang tersedia di banyak tempat,
Nah., kemudian hal ini,
Yang saya maksdkan,
ketersedia’an (akses internet),serba mudah di jaman yang serba canggih dan praktis ini,memang tak se-mata mata hanya dan sekedar merusak daya kreatifitas generasi kita,membunuh jiwa sosoal mereka mereka terhadap lingkungan sekitarnya,
telah menjadi sebuah hal lazim bahwa generasi² sekarang lebih memilih kedai² kopi sebagai tempat berkumpul berbincang dan menghabiskan waktu,selain kenyamanan,adalah di karenakan adanya ketersedia’an akses intrnet ini,
Mereka lebih suka berkumpul dan menghabiskan waktu di sebuah kedai dengan menikmati kopinya juga pasti
wi-fi nya (termasuk saya),
ada beberapa nilai positif negatif yang dengan ketersediaan akses internet di berbagai tempat dan dampak nya terhadap perkembangan generasi,
orang orang dengan sangat mudah dan sudah tak perlu lagi mengunjungi warung internet (warnet) untuk sekedar meng-update kabar dan perkembangan dunia per-detiknya,
Dengan hanya bermodal Celuller,handphone,android yang sangat sederhana dan memungkin kan untuk di bawa juga di akses di manapun,sangat membantu,
Namun adalah hal yang perlu untuk di sikapi dengan bijak,bahwa akses internet yang semakin memadai di berbagai tempat perlu adanya sebuah kebijakaan pemakaian,pengguna’an sarana ini,agar tak terlalu mendominasi generasi yang kemudian membuatnya menjadi generasi Autis dan apatis,
banyak hal² positif lainnya yang bisa di lakukan sembari menikmati secangkir kopi dengan akses wi-fi di kedai² atau tempat ngopi lainnya,
kegiatan² yang sekaligus memperkecil kemungkinan
Bertambahnya intensitas kejahatan,penyalah guna’an obat obatan terlarang,dan terjadinya hal² tak di ingin kan yang merugikan diri sendiri dan orang lain,
Seperti pada sebuah kebiasa’an rutinitas beberapa mahasiswa Bima-Malang di sebuah kedai kopi sederhana yang biasa dan sekaligus mungkin secara tak langsung menjadi daerah kekuasa’an mereka (mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar area kampus muhammadiyah malang ini),keseharian yang cukup kondusif saya rasa,dengan menikmati segelas kopi yang biasa mereka pleseti dengan istilah “NGOPI” atau ” ngo-BROL pi-NTAR ” (kalau habis pesan lagi …hehehe..) membincangkan beberapa agenda diskusi yang membangun lewat komunikasi yang baik,menciptakan harmonisasi emosional yang stabil pada masing masing diri,
Kegiatan² positif seperti ini beberapa kali bahkan sering saya lihat,menjadi rutinitas mereka,pada beberapa kesempatan pun pernah saya bergabung,duduk sembari berbincang silaturrahmi bersama mereka,
Sangat perlu saya rasa membuat rutinitas yang cukup positif,mencontohi beberapa dari mereka,sebab selain aspek pengembangan potensi karakter dalam dunia intelktual perlu,bahwa menjaga emosional agar tetap hangat sangat penting,
Dari yang saya dapatkan bersama mereka,dalam beberapa perbincangan² intelektual muda berbakat (sesuai potensi masing masing),cukup ramah,berjiwa sosial,loyal,
dan ber-integritas,dan dari semua itu yang hanya berawal dari segelas kopi, saya pribadi mendaptkan pengalaman² baru sekaligus sahabat dan keluarga yang cukup harmonis,perlu untuk di lestarikan juga di terapkan di manapun,khususnya pada generasi² muda di tanah kelahiran saya sendiri (Kecamatan wera tercinta) dan INDONESIA tentunya,
sebagai sebuah upaya me-minimalisir dampak buruk dari meningkatnya intensitas dan potensi bahaya penyalahguna’an obat obatan terlarang,kriminalisasi juga kasus² seperti Asusila,merosotnya nilai moral dan agama yang kemudian memicu terjadinya hal² yang di luar batas,tak sedikit berakhir dengan jatuhnya korban jiwa,atau paling beruntung berakhir pada jalur hukum,
Sebab salah satu faktor penunjang terbentuknya sebuah daerah yang maju,adalah Generasi yang produktif dengan konsep,ide dan gagasan² brilliant,bermanfa’at dan bersifat konstruktif,untuk membangun dan mencerdaskan sebuah bangsa,
Kemudian telah Menjadi tugas semua pihak yang mengambil bagian dalam sebuah kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara lah untuk menciptakan,kemanusia’an yang adil dan beradab,kerakyatan yang terpimpin oleh kebijaksana’an dalam permusyawaratan dan perwakilan,serta persatuan yang padu akan menjadikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,sesuai nilai nilai yang terkandung dalam pancasila,
Dan terakhir,
Penting untuk di ingat bahwa …
“Aset terbesar,termahal,dan paling berharga sebuah bangsa adalah generasinya,
Kemudian perilaku,kebiasa’an dan pilihan mereka lah yang menjadi faktor terbesar penentu Masa depan dan kelangsungan bangsa nya”
Penulis:
Rn_walidaini |
DUKUNG FANSPAGE KAMI
Terima kasih kepada Para Pembaca, Semoga Artikel ini dapat Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment